HOT INFO

Minggu, 09 Februari 2014

Tips dan Cara Budidaya Ikan Wader atau Beunteur

TaniPedia - Jenis ikan kecil ini hidup di air mengalir dan air tenang yang jernih dengan kualitas baik.  Beunteur adalah jenis ikan asli yang tersebar secara alami di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok dan Sulawesi.  Ikan ini dapat hidup pada ekosistem air tawar yang berada di dekat pantai hingga di daerah pegunungan (sampai ketinggian 2.000 m dpl).

Beunteur berukuran kecil s/d sedang dengan panjang total umumnya mencapai 10 cm.  Pada moncongnya terdapat 4 buah sungut.  Kebanyakan tubuh Beuntuer berwarna abu-abu kehijauan, zaitun, atau keperakan, dengan warna yang lebih gelap pada punggung.
Dalam dunia ilmu pengetahuan, Beunteur tergolong jenis ikan dari suku (famili) Cyprinidae, dengan nama jenis Puntius binotatus.  Sesuai nama ilmiahnya, binotatus, Beunteur dicirikan dengan 2 buah bintik hitam yang terlihat di bagian punggung dan pangkal ekornya. Pada ikan-ikan yang muda sering pula terdapat 1 s/d 3 bintik tambahan di tubuhnya.  Bintik-bintik ini umumnya akan memudar dan menghilang saat dewasa.

Beunteur dikenal luas sebagai jenis ikan yang digemari untuk dikonsumsi.  Tidak memerlukan banyak jenis bumbu untuk membuat rasanya menjadi lezat.  Cukup dengan dikeringkan atau digoreng kering maka sudah bisa disantap sebagai kudapan ringan atau lauk yang nikmat ditemani sambal dan nasi hangat.

Karena ukuran tubuhnya yang kecil, serta perilakunya yang lincah, jenis ikan ini juga digemari di luar negeri sebagai ikan hias untuk dipelihara di dalam aquarium.

Berikut nama-nama lain dari Beunteur:
  • Jawa: Wader Cakul atau Wader saja
  • Banjar: Puyan
  • Bengkulu: Tanah atau Sepadak
  • Sumbar: Bilis
  • Inggris: Spotted Barb atau Common Barb
Bagi para pemancing, Beunteur menjadi tantangan tersendiri sebagai ikan target.  Ia hanya dapat dipancing dengan mata kail yang berukuran sangat kecil.  Sekalipun demikian, saat memakan umpan, Beunteur terkenal cukup galak.  Sensasi inilah yang sering ditunggu oleh para pemancing.

Beunteur dapat dipancing dengan cukup banyak ragam umpan.  Beberapa jenis umpan yang banyak digunakan adalah laron, rayap (puak), jenis cacing batang pisang yang telah membusuk, dan ulat buah belimbing.

Bagi yang ingin mencoba membudidayakan berikut caranya :

  
Kolam kami berukuran 1 X 2 meter dengan ketinggian 40 cm.  Sisi2 bagian dalam sengaja kami buat tidak rata, berharap ada lumut yang menempel nantinya.  Kami membayangkan kolam ini akan seperti sebuah ceruk berbatu di sungai ataupun mata air.  Batu2 kali pun kami susun sedemikian rupa di sudut2 dan tengah kolam, biar kelihatan alami gitu lho.  Seorang teman menyarankan agar kondisi lingkungannya dibuat semirip mungkin dengan kondisi alami habitat Sang Beunteur.  Maka kolam kami pun lalu kami lengkapi dengan berbagai jenis rumput air dan juga tumbuhan merambat yang biasanya tahan air.

Bagaimana bentuk dan keberhasilan kolam ini ... terus terang saat ini kami belum bisa bercerita lebih banyak.  Bukan apa2, sekarang ini kan masih tahap uji coba.  Jadi belum ketahuan berhasil tidaknya.
Silakan simak cara2nya di bawah ini ...

Sumber : http://beunteurnparay.blogspot.com

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Blog TaniPedia
Design by FBTemplates | BTT