Selain dikenal karena kelezatannya, ikan patin juga dikenal sebagai komoditi yang berprospek bagus karena harga jualnya yang tinggi. Perawatan yang mudah juga menjadi alasan lain para peternak ikan tawar memilih mencoba budidaya ikan patin.

Memilih untuk usaha budidaya ikan patin memang memerlukan komitmen yang berkelanjutan. Kegiatan budidaya ikan patin ini sama seperti beternak hewan perikanan lain memerlukan ketelatenan dan kesabaran dalam setiap langkah dan prosesnya. Sebagian orang tidak menyukai rasa ikan patin karena rasa dagingnya yang kurang gurih. Dengan penambahkan bumbu-bumbu yang pas tentunya hidangan berbahan dasar ikan patin ini akan semakin nikmat.
Ya, selera setiap orang berbeda tetapi secara umum, hidangan ikan patin banyak penggemarnya terutama di kepulauan Sumatera dan Sulawesi. Selain dijadikan hidangan untuk menu utama, ikan patin memiliki potensi besar lainnya sehingga banyak orang semakin tertarik untuk melakukan usaha budidaya ikan patin.
Daging ikan patin bisa diolah menjadi panganan atau makanan pelengkap seperti abon ikan patin. Rasanya yang khas dan unik menarik minat masyarakat. Usaha ini belum banyak dilakukan orang oleh karena itu potensinya masih terbilang besar. Bagi Anda yang tertarik untuk menekuni budidaya ikan patin ini, Anda harus menyediakan kolam pemeliharaan terbuat dari tanah liat atau lempung yang dapat menahan massa air yang besar serta tidak bocor.
Tanah ini kemudian dibentuk menjadi kolam berupa pematang atau dinding-dinding kolam.Setelah menyiapkan tanah sebagai kolam pemeliharaan budidaya ikan patin, maka hal yang kedua yang perlu diperhatikan adalah kualitas airnya sendiri.
Syarat utama adalah air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan beracun. Suhu air juga menjadi perhatian utama. Suhu air yang baik untuk budidaya ikan patin berkisar antara 26-28 derajat Celcius.
Budidaya ikan patin dapat dibedakan menjadi dua bagian yang tak terpisahkan, yaitu pembenihan dan pembesaran. Keduanya membutuhkan perhatian yang cukup mudah. Meskipun kedua kegiatan ini belum cukup populer di kalangan masyarakat karena untuk memenuhi kebutuhan ikan patin biasanya masih mengandalkan kegiatan penangkapan di alam.
Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin
Kegiatan pembenihan ikan patin merupakan upaya untuk menghasilkan benih pada ukuran tertentu sehingga yang dihasilkan adalah benih yang dihasilkan setelah masa pendederan. Proses penting yang harus dilalui pada budidaya ikan patin. Setiap tahapan pada budidaya ikan patin bisa dijadikan bisnis tersendiri.Pada tahap pembenihan misalnya, peternak bisa mencoba budidaya ikan patin hanya dalam tahap ini lalu langsung menjual benihnya pada mereka yang membutuhkan benih-benih berkualitas. Tentunya harga yang dipatok berbeda dengan ikan patin yang sudah dewasa dan siap dikonsumsi.
Untuk memulai budidaya ikan patin, Anda bisa mendapatkan benih ikan dari hasil tangkapaan di perairan umum maupun membeli dari Balai Pemeliharaan Ikan Air Tawar di Jawa Barat. Benih-benih ini biasanya dikumpulkan dalam satu wadah dan dirawat selama kurang lebih dua minggu. Proses inilah yang membutuhkan kehati-hatian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan patin adalah kualitas air, apabila air dalam penampungan sudah mulai kotor, gantilah dengan air bersih dan hindarkan dari sengatan matahari. Benih ikan patin ini akan siap ditebar ketika sudah dipindahkan dan dipelihara terlebih dahulu di dalam jaring. Hal ini dimaksudkan agar benih ikan patin mampu berdadaptasi dengan lingkungan barunya. Budidaya ikan patin ini memang perlu perhatian yang besar.
Ciri-ciri induk patin yang sehat dan siap dipijahkan adalah sebagai berikut:
1. Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin - Induk BetinaBerumur tiga tahun
Ukuran anatara 1.5 – 2 kilogram
Perut membesar ke arah anus
Perut terasa empuk dan halus saat diraba
Kloaka membengkak dan berwarna merah tua
Kulit pada bagian perut lembek dan tipis
Ketika kloaka ditekan maka akan keluar beberapa butir telur dengan bentuk bundar yang besarnya seragam.
2. Proses Pembenihan Pada Budidaya Ikan Patin - Induk Jantan
Berumur dua tahun
Ukuran 1.5 – 2 kilogram
Kulit perut lembek dan tipis
Bila diurut akan keluar cairan sperma berwarna putih
Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
Sumber: http://caraternakburungberkicau.blogspot.com/2013/03/cara-budidaya-ikan-patin-dan-memasaknya.html
Posting Komentar