Syarat Agar Tumbuh - Di Indonesia, jahe ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 900 meter dpi. Di tempat yang lebih tinggi jahe masih bisa tumbuh, misalnya di Kebun Percobaan Manoko, Lembang (1.200 meter dpi.), tetapi produksinya rendah. Paling ideal jahe ditanam di ketinggian 350-600 meter dpi, seperti di Malang, Garut, dan Curup (Bengkulu). Jahe mutlak membutuhkan lahan subur Tanah latosol merah cokelat dan andosol sangat tepat untuk pertumbuhan jahe. Tanah tersebut banyak mengandung humus. Keasaman tanah yang ideal untuk tanaman jahe ber-pH 6,0- 7,0.
Mempersiapan Lahan - Jahe cocok diusahakan di lahan tegalan kering. karena bebas dari genangan air. Bisa juga menggunakan lahan sawah, tetapi harus mengolahnya dulu. Tanah sawah biasanya liat dan padat ketika kering dan cenderung bersifat asam (pH rendah). Karena itu. pengolahannya membutuh-kan masukan pupuk organik dan kapur yang banyak. Keberhasilan budi daya jahe sangat ditentukan oleh persiapan lahan sebelum bibit ditanam dan perlakuan Bibit selama discmai. Selanjutnya dibutuhkan perlakuan pemcliharaan berupa penyiangan. penyulaman, pembubunan, pemulsaan, pemupukan. dan pengendalian gangguan hama penyakit.
Pola Tanam - Pembudidayaan tanaman Jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu, memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan pendapatan tinggi. Namun pada daerah lain, pembudidayaan tanaman Jahe secara monokultur kurang dapai diterima. dengan alasan selalu menimbulkan kerugian. Berdasarkan pernyataan terakhir inilah, budidaya Jahe dapai ditempuh secara lumpangsari. lanam sisip atau sela. lumpang gilir aiau rotasi, dan tanam campur (mixed cropping). Dalam kondisi tertentu pola tanam seperti tersebut di atas dapat memberikan berbagai keuntungan. baik ditinjau dari aspek ekonomis, lingkungan maupun agronomis. Kalau kita simak, keuntungan-keuntungan itu adalah sebagai berikut :
- Mengurangi risiko kerugian yang disebabkan fluktuatifnya harga komoditi pertanian termasuk Jahe.
- Menekan biaya operational, seperti tenaga kerja pemelihara tanaman.
- Meningkatkan produktivitas tanah dan sekaligus memperbaiki sifat fisiknya.
Mengolah Tanah - Pengolahan tanah merupakan persiapan tanam yang pertama kali haras dikenakan dengan matang. Setidaknya. seminggu sebelum tanam. lahan harus sudah siap. Pengolahan itn dilakukan 1-2 kali pembalikan agar tanah gembur. Caranya. tanah dibersihkan dari rumput. gulma, dan kotoran. kemudian ditraktor alau dibajak sedalam 20cm. Bersihkan akar dan kotoran yang terselip dalam bongkahan tanah. Selanjutnya tanah dihaluskan agar remah dan gembur. kemudian diratakan. Di daerah banyak hujan. lahan perlu dibajak beberapa kali. Pembajakan itu akan membuat tanah lebih gembur. air tidak munggenang, dan mudah meresap.
Ciri Khas Akar Jahe - tanaman Jahe termasuk tanaman monokotil. sehingga akarnya disebui akar serabut atau akar buku karena ia keluar dari buku rimpangnya. Dan akar-akar serabut inilah yang sesungguhnya berperan dalam menyerap unsur hara di dalam tanah. Panjang akar berkisar antara 10 - 35 cm, dan dalamnya antara 10 - 30 cm. Selanjutnya perlu diketahui, bahwa pengolahan tanah yang terlalu dalam, sebenarnya tidak menguntungkan, karena akar Jahe adalah akar serabut, sehingga tidak mungkin menerobos ke dalam lanah melebihi 50 cm. Bahkan pengolahan tanah terlalu dalam ini dikhawatirkan akan mengakibatkan terangkatnya tanah-tanah mentah yang tanpa sengaja justru menempati posisi di mana akar serabui berada, sehingga pertumbuhan tanaman Jahe tidak baik. Sudiarto dari Balai Penelitian Tanaman Rcempah dan Obai (Baliiiro) Bogor, pemah menguji apakah cara penggarapan lanah sistem Baumgarten dapat meningkatkan produksi Jahe?
Percobaan pengolahan tanah memakai klon Jahe pulih kecil dengan jarak tanam 40x60cm. UkuranpIoi4 x 3 m2, sedang rancangannya acak.lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Panenan dilakukan pada umur 9,5 bulan.
Pemberian Pupuk - Pada saat membuat bedengan atau meratakan tanah. lahan diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang. kompos, blotong (ampas pabrik gula), dan bokasi. Pupuk organik yang digunakan harus benar-benar matang. tandanya berwarna hitam, tidak menggumpal (remah), dan tidak berbau. Manfaat pemberian pupuk dasar adalah untuk mcmpertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara datam tanah, serta membuat drainase dan aerasi lebih lancar. Per hektar lahan membutuhkan pupuk kandang 10-20ton. Pupuk itu dapat disebar di permukaan bedengan, kemudian dicampur rata dengan tanah. Bisa juga dimasukkan dalam lubang tanam. Tiap lubang membutuhkan pupuk kandang 2,5-4 kg. Selanjutnya tambahkan 200 kg TSP dan 300 kg KCI, juga sebagai pupuk dasar
Penyemaian Kualitas Bibit - Budidaya jahe yang dilakukan secara benar akan mendatangkan hasil menggembirakan, Salah satu faktor yang menentukan suksesnya budi daya jahe adalah penggunaan bibit yang berkualitas. Bibit dari hasil perbanyakan yang berasal dari pemecahan rimpang umumnya lebih mudah tumbuh meskipun ditanam ala kadarnya. Namun, beberapa pekebun jahe lebih suka menggunakan bibit yang memenuhi kriteria dan mendapat perlakuan khusus seperti berikut :
1. Bibit jahe sehat, sudah tua (berumur 9-12 bulan), berasal dari tanaman yang subur.
2. Bibit berukuran besar, karena lebih Unggi produksinya dibandingkan yang kecil.
3. Ukuran bibil seragam.
4. Bibit berasal dari rumpun yang bcrbobot 1 kg per rimpang.
5. Bibit berasal dari rimpang yang telah disimpan 3 bulan setelah panen.
6. Bibit berupa rimpang yang sehat, segar, dan kulitnya tidak berkerut.
7. Rimpang terpilih dipotong-potong menjadi setek rimpang berukuran panjang 5 cm. bobot 20-80 gram
atau rala-rata 50 gram per potong.
8. Setiap setek mengandung tiga mata tunas.
9. Setek rimpang direndam larutan Agrimysin 1% selama 8-10 jam agar tidak terserang penyakit busuk rimpang.
Sumber: http://caraternakburungberkicau.blogspot.com
Post a Comment